Lima Ribu Rupiah Dapat Apa? Pengalaman

Kemarin saya pergi ke Kopo berniat mencari alamat dari brosur lowongan pekerjaan. Didalam brosur tertulis "lowongan kerja freelance pengeleman kantong teh rosella penghasilan ngelem 1 kotak komisi Rp.70.000,- cukup membawa uang Rp.5000+brosur+KTP ke (TKP :D) jalan Kopo No.302 Bandung". Membaca isi brosur yang menggiurkan itu siapa yang tidak tertarik untuk datang dan mendaftar.

Singkat cerita sampailah saya di alamat tersebut diatas. Disana
saat saya duduk menunggu ada seorang bernama Cepi yang katanya baru kemarin mendaftar, kamipun ngobrol tentang lowongan ini. Tak lama berselang ada seorang bernama Wawan yang penasaran dan mulai mengobrol bersama kami. Dari obrolan tersebut saya mengambil kesimpulan bahwa ini adalah MLM(MultiLevelMarketing), namun saya belum yakin karena ada pekerjaannya yakni "nglem".

Untuk menghilangkan rasa penasaran akhirnya saya dan Wawan mulai mendaftar. Seperti yang tertera di brosur kalau biayanya rp.5000,- dan menyerahkan brosur beserta KTP kemudian mengisi formulir sederhana yang disediakan pegawai. Setelah formulir dilengkapi dan diserahkan saya menunggu lagi sementara Wawan langsung dipanggil untuk wawancara. Sambil menunggu saya menengok ke arah parkiran karena khawatir helm hilang hehe. Kemudian saya duduk di depan pintu keluar.

Saat saya duduk, ada seorang satpam yang daritadi kelihatannya memperhatikan saya saat ngobrol dengan Cepi dan Wawan. Tiba-tiba satpam pun berkata "mas jangan percaya dengan kata-kata orang lain, cukup dengarkan namun jangan dipikirkan, mereka adalah calo yang tidak ingin mas bisa bekerja disini" sayapun menjawab "o iya mas, baik" (darisana kecurigaan bertambah).

Tak lama kemudian datanglah seorang berparas cina mengenakan kemeja kuning kotak-kotak menghampiri satpam yang tepat berdiri didepan saya. Tak ragu-ragu orang cina tersebut memarahi satpam dengan nada rendah namun expresinya terlihat sangat kesal dan marah. Karena mereka berada tepat didepan saya maka saya jadikan mereka pemandangan. Saya pun mendengar semua perbincangan mereka yang intinya jangan ada anggota yang memaparkan cara kerja dan sistimnya kepada calon anggota dan jika ketahuan maka cabut status keanggotaannya. Setelah itu satpam manggut-manggut dan orang cina tadi pergi memeriksa tempat lain.

"pak Candra" begitulah nama saya disebut (sebenarnya saya belum pantas dipanggil bapak karena masih muda, belum menikah dan belum punya anak). Saya langsung diantarkan pegawai ke meja pewawancara, di tangga saya melihat orang cina yang marah-marah tadi menyambut saya dan calon anggota lain dengan bermuka manis dan bersikap ramah (dasar orang munafik). Sayapun membalas senyumnya walaupun hati ini tertawa terbahak-bahak melihat kemunafikannya tampil. Akhirnya di meja pewawancara sayapun dipersilahkan duduk.

"selamat siang pak candra, perkenalkan, saya Arif...bla...bla...blah..." begitulah cara mereka mewawancarai. Mereka hanya memaparkan seputar sistem dan cara kerja yang diakhiri dengan perekrutan dan pendaftaran. Saat ditanya bersedia sekarang atau tidak saya masih ingat perkataan si Cepi, "kalo ditanya bersedia sekarang bilangnya nanti saja" dan saya lakukan itu.

Wawancara selesai dan sayapun berjalan menuju tempat parkir bersama Wawan. "jadi gimana mau ikutan?" tanya wawan, saya diam kemudian "tadi kata pewawancara ternyata intinya kita bisa nglem satu kotak kalau kita sudah mendaftarkan 1 orang, kalo tidak bisa ngedaftarkan ya tidak bisa nglem, kita bukan perusahaan paparnya. Menurut kamu mending ikutan atau tidak?" saya jawab " pulang aja mending jangan ikutan, ini permainan uang, kita mengerjakan pengeleman hanya sebuah pengalihan agar disebut bekerja padahal kerja kita bukan itu tapi merekrut(menipu orang awam)"

kesimpulannya: jangan mudah percaya terhadap lowongan kerja yang kelihatan mudah dan menggiurkan.

Komentar

Posting Komentar