Bayar Pajak STNK Motor
Hari ini (tadi tepatnya) saya telah membayar pajak stnk motor atas nama bibi. Singkat cerita, dijalan ada 3 operasi yang saya lewati, di Soekarno Hatta 1, Gede Bage 1, dan di Cipacing 1.
Awalnya saya dihentikan di Gede Bage diperiksa SIM dan STNK, kemudian di Soekarno hatta saya lolos, dan terakhir di Cipacing barulah saya bertanya kepada polisi yang beroperasi.
Saya datang dari arah cileunyi dan langsung menghampiri polisi seraya bertanya dengan ramah "pak kalau samsat rancaekek kemana ya? Saya mau bayar pajak STNK" dilihatnya STNK saya dan menjawab "wah ini terlampau telat, paling bisa saya urus Rp.700.000,-" saya menyanggah "o, terus samsat kemana pak?" polisi tersebut menyerahkan STNK dan wajahnya mulai mengesal seraya menjawab "kesana lurus lewat Derwati, Permata Hijau nanti ada SAMSAT" saya jawab "makasih pak" dari spion tampak sangat jelas muka polisi tersebut kusut, entah takut kebohongannya ketahuan atau karena ladang emasnya hilang bak hanyut disungai.
Saya sampai di SAMSAT Rancaekek, disana kebetulan waktunya istirahat skitar jam 11:45, kemudian saya bertanya kepada petugas yang berada disamping pintu masuk. "Pak kalau mau bayar pajak supra fit tapi nunggak setahun kira2 berapa?" tanya saya pada petugas tersebut "boleh lihat STNK nya?" jawab petugas, sambil menunjukkan STNK, saya menambahkan "tadi ada operasi, kemudian saya tanya kepada salah satu polisi kira-kira berapa saya harus membayar pajak ini, katanya 700.000 benarkah?" petugas menjawab "ah kira-kira ini 400.000 lebih, jangan dipercayakankan pada orang lain, lebih baik diurus sendiri. Sekarang anda fotokopi KTP dan STNK nya maskkan map dan kesini lagi nanti ke petugas 'pajak 1 tahun' yang ada dipojok kiri ".
Saya lengkapi persyaratan, shalat duhur kemudian menunggu menyerahkan dan menunggu lagi sampai akhirnya saya membayar pajak untuk tahun lalu (plus denda) Rp.235.000,- dan tahun ini Rp.160.000,-.
Dari kejadian ini maka saya benar2 tidak mempercayai oknum polisi terutama polisi lalulintas. Mohon kepada pihak polisi supaya berbenah diri !!!
Awalnya saya dihentikan di Gede Bage diperiksa SIM dan STNK, kemudian di Soekarno hatta saya lolos, dan terakhir di Cipacing barulah saya bertanya kepada polisi yang beroperasi.
Saya datang dari arah cileunyi dan langsung menghampiri polisi seraya bertanya dengan ramah "pak kalau samsat rancaekek kemana ya? Saya mau bayar pajak STNK" dilihatnya STNK saya dan menjawab "wah ini terlampau telat, paling bisa saya urus Rp.700.000,-" saya menyanggah "o, terus samsat kemana pak?" polisi tersebut menyerahkan STNK dan wajahnya mulai mengesal seraya menjawab "kesana lurus lewat Derwati, Permata Hijau nanti ada SAMSAT" saya jawab "makasih pak" dari spion tampak sangat jelas muka polisi tersebut kusut, entah takut kebohongannya ketahuan atau karena ladang emasnya hilang bak hanyut disungai.
Saya sampai di SAMSAT Rancaekek, disana kebetulan waktunya istirahat skitar jam 11:45, kemudian saya bertanya kepada petugas yang berada disamping pintu masuk. "Pak kalau mau bayar pajak supra fit tapi nunggak setahun kira2 berapa?" tanya saya pada petugas tersebut "boleh lihat STNK nya?" jawab petugas, sambil menunjukkan STNK, saya menambahkan "tadi ada operasi, kemudian saya tanya kepada salah satu polisi kira-kira berapa saya harus membayar pajak ini, katanya 700.000 benarkah?" petugas menjawab "ah kira-kira ini 400.000 lebih, jangan dipercayakankan pada orang lain, lebih baik diurus sendiri. Sekarang anda fotokopi KTP dan STNK nya maskkan map dan kesini lagi nanti ke petugas 'pajak 1 tahun' yang ada dipojok kiri ".
Saya lengkapi persyaratan, shalat duhur kemudian menunggu menyerahkan dan menunggu lagi sampai akhirnya saya membayar pajak untuk tahun lalu (plus denda) Rp.235.000,- dan tahun ini Rp.160.000,-.
Dari kejadian ini maka saya benar2 tidak mempercayai oknum polisi terutama polisi lalulintas. Mohon kepada pihak polisi supaya berbenah diri !!!
Komentar
Posting Komentar