Menjual Buku Bekas

Pada malam ini saya akan menceritakan sedikit pengalaman mengenai menjual buku bekas.
Sekitar dua bulan yang lalu saya tidak mempunyai uang sepeserpun, saya melihat tumpukan buku bekas. Ada sekitar 8 buah buku dengan judul berbeda. Kemudian saya jual buku tersebut ke Pasar Buku Palasari (Bandung) karena saya ingat disana ada jongko yang mau membeli buku-buku bekas.

Dengan modal nekat saya coba-coba pergi kesana dan menjajakkan buku usang yang dibawa didalam ransel. Mulanya saya coba tawarkan ke jongko yang di pojok, semua buku diperlihatkan kepada penjaga lapak. Namun tak ada satupun yang dihargai bagus. Tetapi penjaga lapak tersebut menunjukan saya untuk menjual buku yang diperlihatkan tadi kepada temannya. Sayapun coba menjajakannya dan 2 buku erlangga dan yudhistira untuk SMA berhasil dibeli Rp.10.000.

Saya bingung sisanya yang 6 buah lagi mau dikemanakan? Saya coba tanyakan apa ada jongko yang mau membeli ke 6 buku ini? Ternyata katanya ada. Saya dapat petunjuk untuk menemui orang (bapak-bapak) gendut berjanggut pandang dekat gerbang pasar. Katanya beliau membeli buku kiloan. Akhirnya saya menuju tempat rujukan namun saya tidak menemukannya. Tetapi ada ibu-ibu yang sedang memegang kiloan dan saya bertransaksi disana. Ke enam buku yang tersisa dihargai 5000 (lumayan buat ganti bensin). Nah setelah transaksi usai barulah saya melihat di jongko sebrang ada orang gendut berjanggut yang sedang menjaga jongkonya. Tapi transaksi sudah selesai, namun sepertinya orang gendut itu sangat penasaran dengan buku yang baru saja dikilo (terlihat saat dia memandang kearah sini saat transaksi dengan si ibu-ibu). Tapi ya apa boleh buat, semua sudah usai. Akhirnya 8 buku yang kubawa berubah menjadi Rp.15.000 (nominal yang kecil, namun sangat berharga karena saya benar-benar tidak punya uang). Dari kejadian ini saya baru sadar, ternyata mencari uang itu tidaklah mudah.

Komentar