Tujuh Hal yang Menjadikan Orang-Orang Muslim Beruntung

Asalamualaikum Wm., Wb.


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ


Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalah


اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.


يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun


Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat segala rahmat, nikmat dan karunianya kita masih bisa berkumpul kembali pada kesempatan jum’at kali ini.  Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada jungjungan alam Nabi Muhammad saw.

Hadirin sidang jum’at yang dimuliakan oleh Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang “ 7 hal yang membuat orang-orang muslim beruntung “ sesuai dengan firman Allah yang tersurat dalam QS. Al-Mu’minun ayat 1-5 dan 8-11, yaitu :

1. Beriman



“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”

Secara umum beriman ialah mempercayai dalam hati bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah kemudian mengucapkan dengan lisan serta mengamalkannya  dalam kehidupan sehari-hari. Dan apabila diartikan secara luas beriman yaitu mempercayai dan meyakini rukun iman yang enam . Namun jika melihat keadaan yang sebenarnya, saat ini keimanan umat islam di Indonesia bisa digambarkan baru sebatas mengucap dengan lisan tanpa disertai mempercayai dan mengamalkannya, bahkan tidak sedikit orang yang di KTPnya tertulis beragama islam namun tidak pernah melaksanakan sholat, bahkan sampai melakukan kejahatan sperti berzina ataupun pembunuhan(mutilasi) , yang terbukti dengan banyaknya berita-berita yang ditayangkan di televisi belakangan ini (na’udzubillahimindzalik). Lalu bagaimana sikap kita sekarang? Sebagai sesama muslim, hal yang perlu kita lakukan adalah saling mengingatkan supaya hal tersebut diatas dapat dicegah dan diberantas.

selanjutnya

2. Khusyuk dalam shalat



“(Yaitu) Orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya”

Khusyuk secara sederhana berarti konsentrasi atau fokus, yang berarti memusatkan segala upaya, hati, fikiran untuk melakukan satu kegiatan(dalam hal ini shalat) dengan tujuan mencapai hasil maksimal dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Namun untuk bisa khusyuk dalam shalat tidak semudah dalam melakukan pekerjaan lain, kenapa demikian? Karena saat shalat setan lebih gencar untuk mengganggu kita dengan berbagai cara, contoh yang lazim dialami seseorang yaitu pada saat shalat biasanya ingat suatu barang yang terlupakan. Contoh lain saat Rasulullah memerintahkan salah satu sahabatnya untuk shalat khusyuk dan akan memberikannya hadiah apabila dia bisa, saat itu pula sahabat Rasulullah shalat, dari awal sampai akhir dia khusyuk, namun saat tahyat akhir terlintas dibenak sahabat tersebut hadiah yang akan diberikan oleh Rasulullah sehingga setelah mengucap salam, dia langsung menanyakan hadiah sesuai yang telah dijanjikan, lalu Rasulpun menjawab bahwa “Shalatmu belum khusyuk” karena seharusnya setelah salam masih ada beberapa amalan yang harus dilaksanakan, namun konsentrasi sahabat saat itu tertuju pada hadiah sehingga tidak khusyuklah shalatnya.

3. Menjaga perbuatan dan perkataan



“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”

Maksudnya adalah tidak melakukan hal-hal yang tidak memiliki nilai kebaikan baik di dunia maupun di akhirat atau melakukan hal  yang hanya membuang-buang waktu saja dan cenderung bersifat negatif. Kemudian perkataan yang tifak berguna adalah perkataan yang tidak seharusnya dikatakan karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan orang yang mendengarkan atau dapat menyebabkan fitnah. Jadi hendaklah kita berperilaku baik dan berkata benar.

4. Menunaikan zakat



“Dan orang-orang yang menunaikan zakat”

Zakat merupakan hal yang sangat penting untuk dikeluarkanapabila telah mencapai nisabnya karena sebenarya dalam harta yang kita miliki, terdapat sebagian harta milik orang lain yang apabila harta itu terpakai oleh kita maka hukumnya haram. Adapun nisab dari zakat yang harus kita keluarkan bervariasi tergantung dari berapa penghasilan dan bentuk barang, apakah itu barang tambang, binatang ternak, pangan, dan lain sebagainya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
barakallahu lii wa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum wa lisaa iril muslimiina min kulli danbin fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.


[duduk antara 2 khutbah, kemudian berdiri kembali]

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,
Innal hamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..


Hadirin sidang jum’at yang dimuliakan oleh Allah SWT, adapun yang ke

5. Menjaga kemaluan



“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya”

Secara umum yang dimaksud menjaga kemaluan adalah tidak melakukan segala hubungan seksual dengan wanita yang belum dinikahi dan atau melakukan hubungan homoseksual, karena semua itu sudah jelas-jelas dilarang. Namun sungguh sangat miris ditengah kemajuan segala aspek di dunia global, pola perilaku masyarakatpun berubah mengikuti pola perilaku Negara liberalis yang sangat bebas tanpa ada batas, sehingga seks bebas terjadi dimana-mana dan menurut survey dari surat kabar tercatat bahwa pada tahun 2010 20% gadis remaja di Indonesia sudah tidak perawan lagi (Astagfirullohhal’adzim). Semoga di tahun berikutnya perilaku nista tersebut bisa berkurang, dan dari sekarang marilah kita saling bahu-membahu memberantas perilaku jahannam tersebut dengan berdakwah, saling mencegah, mengingatkan dan memantau kegiatan remaja supaya tidak terjerumus kedalam hal-hal yang tidak diinginkan.

6. Menjaga amanat



“Dan orang-orang yang menjaga amanat (yang dipikulnya) dan janjinya”

Rasulullah saw merupakan orang yang memiliki sifat amanah, dan beliau selalu menyampaikan segala sesuatu sesuai dengan apa yang sebenar-benarnya, sehingga orang kafirpun yang selalu memusuhi beliau menjulukinya dengan julukan “al-amin” (orang yang dapat dipercaya). Adapun sifat amanah timbul dari kebiasaan jujur, maka dari itu hendaklah selalu berkata dan bersikap jujur. Kemudian mengenai janji, alangkah baiknya kalau berjanji diperhitungkan terlebih dahulu, jangan selalu menjanjikan sesuatu terhadap orang lain, karena sesuai peribahasa janji adalah hutang, maka apabila berjanji hendaklah dijaga(harus bisa ditepati) supaya tidak ada orang yang merasa dikecewakan karena janji yang tidak selalu ditepati.

7. Memelihara shalat



“Dan orang-orang yang memelihara shalatnya”

Memelihara shalat artinya mencakup dari poin nomor dua yaitu memelihara kekhusyukan shalat,  mengutamakan shalat dan mengusahakan supaya shalatnya tidak terlewat walaupun kondisi kita sedang tidak sehat. Maka dari itu Allah memberikan keringanan kepada kita apabila kita dalam keadaan sakit yang tidak memungkinkan kita untuk shalat dengan cara berdiri, diperbolehkan shalat dengan cara duduk, dan kalau tidak mampu duduk, diberi keringanan dengan cara isyarat (sambil tiduran) dan apabila masih tidak bisa, maka tuhan menyuruh orang-orang untuk menshalatkan. Sungguh kewajiban shalat itu sangat penting jadi, jangan sampai terlewat, karena apabila terlewat 1x saja tidak akan bisa terbayar oleh ibadah selama 40 tahun (subhanallah).

Kemudian ayat berikutnya





“10.Maka itulah orang-orang yang akan mewarisi, 11.(yakni) yang akan mewarisi Surga Firdaus. Mereka kekal didalamnya”

Sungguh sangatlah beruntung orang-orang yang memiliki 7 kriteria  tersebut

Hadirin sidang jum’at yang dimuliakan Allah, itu saja yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat, mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kata-kata yang kurang berkenan karena keterbatasan ilmu yang saya miliki adapun yang benar itu berasal dari Allah SWT . Marilah kita tundukan hati untuk berdo’a kepada Alloh SWT

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.


Wasalamualaikum Wm., Wb

Assalamualaikum wm.wb.



إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ


Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalah


اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.


Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.


يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun


Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat segala rahmat, nikmat dan karunianya kita masih bisa berkumpul kembali pada kesempatan jum’at kali ini.  Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada jungjunan alam Nabi Muhammad saw.


Hadirin siding jum’at yang dimuliakan oleh Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membahan tentang “ 7 hal yang membuat orang-orang muslim beruntung “ sesuai dengan firman Allah yang tersurat dalam QS. Al-Mu’minun ayat 1-5 dan 8-11, yaitu :


1. Beriman



“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”


Secara umum beriman ialah mempercayai dalam hati bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah kemudian mengucapkan dengan lisan serta mengamalkannya  dalam kehidupan sehari-hari. Dan apabila diartikan secara luas beriman yaitu mempercayai dan meyakini rukun iman yang 6. Namun jika melihat keadaan yang sebenarnya, saat ini keimanan umat islam di Indonesia bisa digambarkan baru sebatas mengucap dengan lisan tanpa disertai mempercayai dan mengamalkannya, bahkan tidak sedikit orang yang di KTPnya tertulis beragama islam namun tidak pernah melaksanakan sholat, bahkan sampai melakukan kejahatan sperti berzina ataupun pembunuhan(mutilasi) , yang terbukti dengan banyaknya berita-berita yang ditayangkan di televisi belakangan ini (na’udzubillahimindzalik). Lalu bagaimana sikap kita sekarang? Sebagai sesama muslim, hal yang perlu kita lakukan adalah saling mengingatkan supaya hal tersebut diatas dapat dicegah.


selanjutnya


2. Khusyuk dalam shalat



“(Yaitu) Orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya”


Khusyuk secara sederhana berarti konsentrasi atau fokus, yang berarti memusatkan segala upaya, hati, fikiran untuk melakukan satu kegiatan(dalam hal ini shalat) dengan tujuan mencapai hasil maksimal dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Namun untuk bisa khusyuk dalam shalat tidak semudah dalam melakukan pekerjaan lain, kenapa demikian? Karena saat shalat setan lebih gencar untuk mengganggu kita dengan berbagai cara, contoh yang lazim dialami seseorang yaitu pada saat shalat biasanya ingat suatu barang yang terlupakan. Contoh lain saat Rasulullah memerintahkan salah satu sahabatnya untuk shalat khusyuk dan akan memberikannya hadiah apabila dia bisa, saat itu pula sahabat Rasulullah shalat, dari awal sampai akhir dia khusyuk, namun saat tahyat akhir terlintas dibenak sahabat tersebut hadiah yang akan diberikan oleh Rasulullah sehingga setelah mengucap salam, dia langsung menanyakan hadiah sesuai yang telah dijanjikan, lalu Rasulpun menjawab bahwa “Shalatmu belum khusyuk” karena seharusnya setelah salam masih ada beberapa amalan yang harus dilaksanakan, namun konsentrasi sahabat saat itu tertuju pada hadiah sehingga tidak khusyuklah shalatnya.


3. Menjaga perbuatan dan perkataan



“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”


Maksudnya adalah tidak melakukan hal-hal yang tidak memiliki nilai kebaikan baik di dunia maupun di akhirat atau melakukan hal  yang hanya membuang-buang waktu saja dan cenderung bersifat negatif. Kemudian perkataan yang tifak berguna adalah perkataan yang tidak seharusnya dikatakan karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan orang yang mendengarkan atau dapat menyebabkan fitnah. Jadi hendaklah kita berperilaku baik dan berkata benar.


4. Menunaikan zakat



“Dan orang-orang yang menunaikan zakat”


Zakat merupakan hal yang sangat penting untuk dikeluarkanapabila telah mencapai nisabnya karena sebenarya dalam harta yang kita miliki, terdapat sebagian harta milik orang lain yang apabila harta itu terpakai oleh kita maka hukumnya haram. Adapun nisab dari zakat yang harus kita keluarkan bervariasi tergantung dari berapa penghasilan dan bentuk barang, apakah itu barang tambang, binatang ternak, pangan, dst.



بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


barakallahu lii wa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum wa lisaa iril muslimiina min kulli danbin fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.


jeda waktu


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,


Innal hamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..


Hadirin siding jum’at yang dimuliakan oleh Allah SWT, adapun yang ke


5. Menjaga kemaluan



“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya”


Secara umum yang dimaksud menjaga kemaluan adalah tidak melakukan segala hubungan seksual dengan wanita yang belum dinikahi dan atau melakukan hubungan homoseksual, karena semua itu sudah jelas-jelas dilarang. Namun sungguh sangat miris ditengah kemajuan segala aspek di dunia global, pola perilaku masyarakatpun berubah mengikuti pola perilaku Negara liberalis yang sangat bebas tanpa ada batas, sehingga seks bebas terjadi dimana-mana dan menurut survey dari surat kabar tercatat bahwa pada tahun 2010 20% gadis remaja di Indonesia sudah tidak perawan lagi (Astagfirullohhal’adzim). Semoga di tahun berikutnya perilaku nista tersebut bisa berkurang, dan dari sekarang marilah kita saling bahu-membahu memberantas perilaku jahannam tersebut dengan berdakwah, saling mencegah, mengingatkan dan memantau kegiatan remaja supaya tidak terjerumus kedalam hal-hal yang tidak diinginkan.


6. Menjaga amanat



“Dan orang-orang yang menjaga amanat (yang dipikulnya) dan janjinya”


Rasulullah saw merupakan orang yang memiliki sifat amanah, dan beliau selalu menyampaikan segala sesuatu sesuai dengan apa yang sebenar-benarnya, sehingga orang kafirpun yang selalu memusuhi beliau menjulukinya dengan julukan “al-amin” (orang yang dapat dipercaya). Adapun sifat amanah timbul dari kebiasaan jujur, maka dari itu hendaklah selalu berkata dan bersikap jujur. Kemudian mengenai janji, alangkah baiknya kalau berjanji diperhitungkan terlebih dahulu, jangan selalu menjanjikan sesuatu terhadap orang lain, karena sesuai peribasa janji adalah hutang, maka apabila berjanji hendaklah dijaga(harus bisa ditepati) supaya tidak ada orang yang merasa disakithatikan karena janji yang tidak selalu ditepati.


7. Memelihara shalat



“Dan orang-orang yang memelihara shalatnya”


Memelihara shalat artinya mencakup dari poin no 2 yaitu memelihara kekhusyukan shalat,  mengutamakan shalat dan mengusahakan supaya shalatnya tidak terlewat walaupun kondisi kita sedang tidak sehat. Maka dari itu Allah memberikan keringanan kepada kita apabila kita dalam keadaan sakit yang tidak memungkinkan kita untuk shalat dengan cara berdiri, diperbolehkan shalat dengan cara duduk, dan kalau tidak mampu duduk, diberi keringanan dengan cara isyarat (sambil tiduran) dan apabila masih tidak bisa, maka tuhan menyuruh orang-orang untuk menshalatkan. Sungguh kewajiban shalat itu sangat penting jadi, jangan sampai terlewat, karena apabila terlewat 1x saja tidak akan bisa terbayar oleh ibadah selama 40 tahun.


Kemudian ayat berikutnya


“10.Maka itulah orang-orang yang akan mewarisi, 11.(yakni) yang akan mewarisi Surga Firdaus. Mereka kekal didalamnya”


Sungguh sangatlah beruntung orang-orang yang memiliki 7 kriteria  tersebut


Hadirin siding jum’at yang dimuliakan Allah, itu saja yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat, mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kata-kata yang kurang berkenan karena keterbatasan ilmu yang saya miliki adapun yang benar itu berasal dari Allah SWT . Marilah kita tundukan hati untuk berdo’a kepada Alloh SWT


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.


Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.



Wasalamualaikum Wm., WB.

Komentar

Posting Komentar